Monitoring kesiapan dilakukan pada uji petik di SMPN 5 Kota Serang, Senin (2/6/2025).
Menurut Budi, monitoring ini dilakukan untuk memastikan kesiapan SPMB di Kota Serang agar pada pelaksanaannya bisa berjalan lancar.
Pada kunjungannya itu, Budi menegaskan tidak boleh lagi ada lagi titipan siswa pada proses SPMB di Kota Serang yang dapat menimbulkan masalah lain dikemudian hari.
Menurutnya, jumlah rombongan belajar telah ditentukan dengan jumlah maksimal 32 orang, seperti yang telah diatur dalam aturan yang berlaku.
“Saya sudah sampaikan berulangkali dan ini berlaku untuk seluruh sekolah SMP yang ada di Kota Serang khususnya SMP Negeri,” katanya.
Di mana kita harus sama-sama komitmen bahwa tidak ada lagi titipan. Ini sesuai dengan aturan dan tidak boleh melebihi kelasnya daripada 32 gitu ya,” ujarnya lagi.
Selain mengecek sistem penerimaan siswa baru, Budi juga memeriksa kondisi ruang kelas, perabotan (mebeler), dan bangunan sekolah.
Ia menyoroti pagar sekolah yang roboh dan berjanji segera merealisasikan perbaikannya dalam anggaran perubahan.
“Nah, ini segera akan direalisasi di perubahan karena ini bisa membahayakan para murid dan guru tentunya di mana perlu dari Pemerintah Kota Serang untuk segera melakukan perencanaannya,” ujarnya.
Budi menyebut SMPN 5 akan dijadikan sekolah percontohan untuk seluruh SMP Negeri di Kota Serang.
Alasannya, sekolah ini memiliki sejumlah prestasi, mulai dari kegiatan Tapis, Pramuka Garuda, hingga program Calistung (baca, tulis, hitung) yang aktif.
“Saya lihat langsung prestasi siswa di sini luar biasa. Ada Pramuka Garuda, ruang kelas inovatif, dan prestasi lainnya. Ini akan jadi model sekolah lainnya,” ungkapnya.
Ia juga menyebut prestasi seperti Pramuka Garuda bisa menjadi nilai tambah saat siswa mendaftar ke SMA/SMK Negeri, apalagi dalam program sekolah gratis yang tengah dirancang oleh Gubernur Banten.
Budi Rustandi memastikan bahwa SPMB 2025 tetap menggunakan jalaur-jalur resmi yakni zonasi domisili, prestasi, dan afirmasi dan perpindahan orang tua.
Semua jalur ini, menurutnya, akan dipantau melalui sistem digital yang transparan dan bisa menunjukkan jarak rumah siswa ke sekolah secara akurat.
“Di mana kesemuanya ini mempunyai persyaratan khusus yang mana ini menjadi bagian daripada kebijakan dari kementerian ya,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti pentingnya keadilan dalam distribusi siswa agar sekolah swasta tetap mendapatkan murid.
Pemerintah Kota Serang akan mendorong kolaborasi dengan sekolah swasta yang bersedia memberikan pendidikan gratis.
“Ini janji kampanye saya. Sekolah swasta yang mau kerja sama untuk gratis akan kita dukung penuh. Tahun 2026 kita beri BOSDA, seragam gratis juga akan dibagikan,” tandasnya. (Sumber Tangerang Daily).